November 23, 2015

Nggak Gini

Haaaaaaiiiiiiiiiiiii gals, setelah berabad-abad gue nggak parkir di garasi ini. Gue cewek kalem nan lugu yang nggak pernah ngerusuhin hidup para gorila di hutan, juga nggak pernah ngerusuhin para jones abadi yang lagi galauin siluman guardian angelnya. Gue mau menyatakan dan mengingatkan tentang keberadaan gue yang membuat hidup monyet afrika kocar-kacir karena takut kesaing sama gue. Sial gue mendadak turun kasta gara-gara itu monyet-monyet bergabung menjadi aliansi haters cewek paling kece se indonesia di alam mimpi gue yang kurang indah. Ah kampret.

Sorry sebelumya gue mau minta maaf, karena gue nggak menerima bentuk pertanyaan apapun yang menanyakan tentang keberadaan gue selama ini. *Jiaah gue kira gue siapa?

Yes gue yakin nggak ada satupun dari kalian yang bertanya-tanya tentang keberadaan mahluk paling imut karya Tuhan Yang Maha Esa yang membuat kepopuleran di dunia alam-alam mahluk yang mencintai keharmonisan rumah tangga negara, rumah tangga tetangga, rumah tangga mantan terindah. *Eh salah pengetikan.

Nggak usah ditanya, gue sibuk gals, sibuk banget sampai-sampai gue kurang tidur, jarang makan, dan pokoknya nggak sempat ngapa-ngapain, nggak sempat buang mantan, nggak sempat ngasih minum orang utan di bonbin yang haus kasih sayang, pokoknya judulnya gue nggak sempat. Yaa siapa sih yang nggak kenal sama Maudy Ayunda? Itu loh idola gue, dan apa hubungannya keles?

Hari ini sebenarnya gue bingung, gue nggak tahu harus nulis apa, mau cerita apa. Gue capek gals, gue capek sama semuanya, gue capek dikacangin sama kacang, gue capek dijadiin kambing conge sama kambing, dan yang paling bikin gue capek adalah, gue capek dikira Maudy Ayunda terus. Gue capek, gue lelah, karena gara-gara itu gue nggak punya kebebasan. Lo bayangin deh gimana rasanya jadi orang yang selalu dikuntitin kayak gue, gue pergi ke pasar beli ikan asin dikuntit, gue beli minyak urut buat mbah marijan dikuntit, dan yang paling ganggu adalah waktu gue lagi holiday ke paris di alam bawah sadar, gue juga dikuntit.

Pertanyaan terbesar gue adalah alasan kenapa mereka nungguin gue yang lagi buang sesuatu di wc umum, apa karena wewangian yang gue buang, atau karena mereka baru ngemil cabe-cabean. Gue nggak ngerti.

Lo tau nggak sih? Awalnya gue berpikir, hal yang paling bikin gue nggak nyaman adalah saat gue harus dilema gara-gara gue bingung nggak tahu apa yang harus gue lakukan untuk sebuah masalah yang nggak tahu ujungnya gimana. Dan ternyata dugaan gue salah besar, masih dengan keadaaan gue yang sedikit normal, kata lainnya setengah normal. Gue berpikir keras sampai otak gue lempeyengan, apaan sih lempeyengan? Sumpah gue baru ngucapin ini kata dan gue nggak tahu artinya. Maksud gue otak gue kayak lagi  diputar-putar sama bang Raditya Dika. Alasan kenapa gue milih bang Raditya Dika, itu karena gue ngefans sama doi. Dan itu maksudnya.

Jangan bilang lo masih nggak ngerti? Karena gue juga nggak ngerti.

Oke gue mau jelasin tentang ketidaknyaman yang paling gue rasakan di sore waktu itu. Lo kenal kan sama gue? Gimana gue? Kayak apa gue? Tapi jangan disebutin juga keles kalau gue pecicilan, nggak bisa diam, bawel, suka teriak-teriak kayak orang kemalingan, setengah mirip artis setengah mirip orang gila, enak aja gue disebut setengah orang gila? Yang benar itu setengah orang yang kadang suka bercanda berlebihan, lebai dong? Ah kenapa gue jadi kelihatan nggak keren?

Oke cukup, gue memang suka terlalu over menceritakan kelebihan gue. Kayaknya kekurangan atau kelebihan itu memang beda tipis ya. *Jleb.

Hal yang paling bikin gue nggak nyaman adalah saat gue menjadi nggak tahu apa yang harus gue ucapkan, saat gue menjadi kehabisan bahan yang akan gue obrolkan, dan gue kehabisan kata-kata yang mau gue bicarakan.

Kampret. Gue bagai manusia yang nggak ngerti bahasa mahluk luar bumi yang gue belum tahu wujudnya kayak apa. Rasanya gue ingin tutup muka gue pakai muka Selena Gomez, yang kata orang-orangan lebih mirip sama gue dibanding idola gue Maudy Ayunda. Yaelah, padahal gue Maudy Ayunda tulen nggak lebih, nggak kurang. Biar kata Justin Bieber gantengnya selangit luar dalam bumi, doi kan cuma mantan. Duh mantan oh mantan? Mantan majikan?

‘Mau bilang apa tapi takut salah, bilang tidak ya? Bilang tidak ya?’ Ternyata gals, gue masih memiliki sisi pemalu meski lebih condong ke malu-maluin. Ets gak usah jadi nyanyi juga keles.

Solusinya gue masih berpikir. Gue jadi berpikir jasad gue ini bukan roh gue. Roh yang tertukar atau jasad yang tertukar gue masih belum tahu. Apa gue mesti nyewa detektif conan, biar diselidiki sampai keren. Ya sekeren muka gue saat ngeden. Aaaaaaaaak…………. ceritanya gue teriak loh, kampret malah dibilang sekarat.

Oh ya gue baru beli buku KOALA KUMAL karya bang Raditya Dika, sumpah ngakak lagi bang bacanya. Memang cuma abang gonjreng yang bisa bikin hati ini meleleh bang. Hahaha.

Udah gitu aja. See you. :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Non Tiwi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review